 |
“Walaupun
aku tidak memiliki alasan untuk hidup ...
Aku
hidup karena mataku terbuka dipagi hari,
karena
aku masih bernapas. Kenapa?
Jika
seseorang tidak punya alasan untuk hidup,
apa itu
berarti dia tidak boleh hidup?”
|
Hidup adalah hak semua manusia. Jadi setiap insan yang
bernyawa memiliki kesempatan yang sama untuk hidup, apapun alasan mereka.
Bahkan bagi orang-orang yang tidak lagi memiliki semangat hiduppun tetap
diperbolehkan hidup. Ngomong tentang alasan hidup, yag aku tahu kita hidup
untuk bekal kita dikehidupan selanjutya yang lebih kekal. Tapi, kenyataanya
tidak semua orang memiliki tujuan yang sama. Itu semua hanyalah teori yang
berbeda dengan prakteknya. Yang pasti, apapun tujuan kalian dalam hidup semoga
itu semua berilai positif.
 |
“Young, perusahan ini adalah milikmu
Jika kau ingin menjaga apa milikmu,
kau harus belajar meskipun kau tak mau.
Hanya ini satu-satunya cara
agar kamu bisa bertahan di
dunia yang mengerikan ini
Kau harus belajar” |
Belajar adalah segalanya. Semuanya butuh
belajar. Dan nasihat untuk teman-temanku yang tahun depan ujian dan bertarung
dengan seluruh siswa se-Indonesia untuk berebut universitas, ayo kita belajar
dengan keras agar impian kita dapat kita miliki.*Amin. Sastra Jepang-UI
Fighting!!*
 |
“Aku orang yang tahu soal cinta.
Apa yang kau rasakan terhadapaku adalah obsesi.
Cinta itu ... sangat sederhana.
Katika satu pihak mengatakan sudah berakhir,
maka itu sudah berakhir.
Jika kau memaksa seseorang untuk mencintaimu kembali,
itu obsesi.
Cinta bukan kesepakatan,
jadi tak ada penghianatan.
Kau memilih untuk mencintai,
jadi kau tak boleh membual ataupun bangga.
Desakanmu tidak akan mengubah obsesimu menjadi cinta”
|
Cinta dan obsesi itu ternyata beda tipis. Cinta yang alay
juga bisa berujung obsesi. Memang yang namanya cinta itu keduanya harus saling mencintai,
jadi jika salah satu sudah tidak suka ya udah, kalau kau tetap ngebet sama si
dia itu sudah masuk obesession zone.*Haha* BTW, sebenarnya aku tidak begitu
tahu soal cinta.:|
Komentar
Posting Komentar